Hal itu dikatakan para petugas kebersihan saat mendatangi kantor Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran (BLHKP) Aceh Timur, pagi kamis, 9 Februari 2012. Di hadapan Kepala BLHKP, Saiful Azhar, mereka menuntut gaji yang selama ini diterima Rp500 ribu dinaikkan menjadi Rp1 juta/orang per bulan.
“Petugas kebersihan di bawah BLHKP Aceh Timur semuanya 700 orang, jika pemerintah daerah tidak mengabulkan tuntutan kami, gaji dinaikkan jadi Rp1 juta per bulan, kami akan mogok kerja sampai tuntutan dipenuhi.
Kali ini kami datang hanya sebagian, 326 orang, ke depan kami akan datang lebih banyak untuk menyampaikan tuntutan ini,” kata Sarmada, koordinator buruh kebersihan itu saat ditemui The Atjeh Post di UPTD BLHKP Aceh Timur.
Sarmada menyatakan, selain mogok kerja pihaknya juga tidak akan menggunakan hak pilih pada Pilkada Bupati/Wakil Bupati Aceh Timur dan Gubernur/Wakil Gubernur Aceh pada 9 April mendatang sebagai bentuk protes kepada pemerintah daerah. “Untuk apa kami ikut mencoblos calon Bupati dan Wakil Bupati kalau tuntutan kami tidak didengar Pemda Aceh Timur. Sudah gaji tidak dinaikkan, pemasukan lain malah dihilangkan seperti uang minum, uang daging, dan uang Jamsostek,” katanya.
Terkait ancaman mogok kerja 700 buruh kebersihan, Kepala BLHKP Aceh Timur, Saiful Azhar berharap hal itu tidak dilakukan. Ia berjanji akan memperjuangkan kenaikan gaji atau uang jerih untuk mereka kendati tidak mencapai Rp1 juta per bulan sesuai tuntutan.
“Kalau tuntutan mereka tidak direspon oleh Tim Anggaran Pemda Aceh Timur, silahkan demo. Nanti akan saya bawa mereka untuk dipertemukan dengan atasan saya supaya ada solusi yang baik,” kata Saiful Azhar saat dihubungi The Atjeh Post, siang tadi.
Sumber: Atjehpost.com
Postingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar